DIALOG KELEMBAGAAN ANTAR AGAMA

STRATEGI PENINGKATAN HARMONI ANTAR UMAT BERAGAMA

Penulis

  • Saifudin Asrori FISIP UIN Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31330/penamas.v32i2.207

Kata Kunci:

sejarah dialog dialog kelembagaan tokoh agama integrasi sosial

Abstrak

Hubungan antar umat beragama di Indonesia selalu menunjukkan hubungan yang dinamis. Kadang hubungan tersebut berbentuk kerja sama dan tidak jarang pula berbentuk konflik. Dinamika hubungan antara umat beragama sejak pemerintahan orde lama, orde baru dan era demokratisasi Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam membangun kerukunan antar umat beragama melalui berbagai model dialog, yaitu; dialog kelembagaan, dialog teologi dan dialog kehidupan. Model dialog kelembagaan, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (KUB), memiliki kelebihan dibandingkan model dialog lainnya, keanggotan dalam KUB merupakan representasi majelis-majelis agama (MUI, PGI, KAJ, PHDI, Walubi dan Matakin), pemimpin keagamaan dalam komunitasnya. Artikel ini menganalisis model dialog kelembagaan dengan menggunakan pendekatan modal sosial yang menjembatani (bridging social capital) yang dapat melahirkan norma kepercayaan bersama dan dapat mendorong terciptanya keuntungan social dan efisiensi. Beberapa simpulan artikel ini adalah KUB dalam menjalankan perannya berlandaskan pada nilai-nilai agama bagi terciptanya hubungan antarumat beragama yang bersifat dialogis. Setiap organisasi keagamaan secara sendiri-sendiri telah memainkan peran yang signifikan dalam mensukseskan agenda-agenda pembangunan dan juga mampu mengambil peran konsultasi dan komuniskasi antar umat beragama dan pemerintah.

Diterbitkan

2019-12-31

Cara Mengutip

DIALOG KELEMBAGAAN ANTAR AGAMA: STRATEGI PENINGKATAN HARMONI ANTAR UMAT BERAGAMA. (2019). Penamas, 32(2), 385-408. https://doi.org/10.31330/penamas.v32i2.207