BEYOND RELIGIOUS TOLERANCE: REFLECTING THE INTERFAITH WOMEN’S DIALOGUE

Penulis

  • Leryani Mince Maria Manuain Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Suryaningsi Mila Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sumba
  • Ivana Yunea Takoi Institut Agama Kristen Negeri Kupang

DOI:

https://doi.org/10.31330/penamas.v37i1.743

Kata Kunci:

interfaith dialogue, women’s dialogue, religious tolerance , Kupang

Abstrak

Dengan keragaman etnis dan agama, beberapa wilayah di Indonesia cenderung rentan terhadap konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik toleransi beragama dan peran aktif perempuan lintas agama dalam menjaga toleransi beragama melalui dialog sehari-hari. Penelitian ini menekankan pada partisipasi perempuan lintas agama yang signifikan dalam membina toleransi beragama. Penelitian ini mengumpulkan data dari perempuan lintas agama di wilayah Kecamatan Fatubesi, Kota Kupang, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lintas agama di Fatubesi, khususnya di pasar tradisional Oeba, hidup dalam hubungan yang rukun dan damai. Mereka telah mempraktikkan semangat persaudaraan dan persahabatan dalam perjumpaan sehari-hari. Meskipun mereka jarang terlibat dalam dialog formal, para perempuan aktif dalam dialog kehidupan melalui interaksi sehari-hari di ruang-ruang informal. Mereka terhubung dalam solidaritas melalui keterbukaan, penerimaan, rasa hormat, dan saling membantu. Selain itu, perempuan lintas agama adalah penjaga perdamaian yang aktif melalui kegiatan berbagi makanan dan kebutuhan dasar lainnya di lingkungan mereka dan selama perayaan keagamaan mereka. Oleh karena itu, aktivisme perempuan lintas agama di daerah Fatubesi merupakan praktik yang melampaui toleransi beragama

Referensi

Al-Qurtuby, S. (2014). Religious Women For Peace and Reconciliation in Contemporary Indonesia. International Journal on World Peace XXXI, No.1.

Attaulah, S. (1997). Christian-Muslim Dialogue in the Twentieth Century. London: Macmillan Press.

Ayoub, M. (2004). Christian-Muslim Dialogue: Goals and Obstacles. The Muslim World, 313-319.

Banawiratma, Johannes B, and Zainal Abidin Bagir, eds. Dialog antarumat beragama: gagasan dan praktik di Indonesia. Jakarta & Yogyakarta: Kerjasama Mizan Publika dan Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-Cultural Studies), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ; Didistribusikan oleh Mizan Media Utama, 2010.

Bowlin, John R. (2016). Tolerance Among the Virtues. Princeton & Oxford: Princeton University Press.

Chaundry, A. S. (2013). Women Building Interfaith Bridges: A Study of Three Interfaith Organizations. Journal of Muslim Minority Affairs, 56-69.

Fakih, Mansour. (1996). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fletcher, Jeannine Hill. (2013) “Women in Inter-Religious Dialogue.” In The Wiley-BlacINTERkwell Companion to Inter-Religious Dialogue, edited by Catherine Cornille. USA: Jhon Willey & Sons Ltd,.

Maria Hornung, (2007), Encountering Other Faiths, (New York: Paulist Press.

O'neill, Maura, (2007), Mending a Torn World: Women in Interreligious Dialogue. USA: Orbis Books

Knitter, Paul. (2013) “Inter-Religious Dialogue and Social Action.” In The Willey-Blackwell Companion to Inter-Religious Dialogue. USA: John Willey and Sons.

Knitter, P. (2013). Inter-Religious Dialogue and Peacebuilding. USA: Willey.

Latuperissa, M. P. (2018). Perempuan Dalam Membangun Rekonsiliasi Hrai-Porto Maluku. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Marshall, K., & Mosher, L. (2010). Women and Interfaith Dialogue," in The Changing Role of Women in Religion. England: Oxford University Press.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Myers, S. (2018). Women, Interfaith Dialogue and Peacebuilding. London: Routledge.

Noviryani, M, M. R Hanafi, and A.C Fahadyana. “Social Conflict and Women Vulnerability in East Java 2018-2018.” In B-SPACE, edited by Siti Kholifah, 249–56. Malang, East Java: CCER & AEI, 2019.

Nugroho, G. E. (2013). Menjadi Pribadi rekligius dan Humanis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Orellana, S. Ayse Kadayifci, (2013) “Inter-Religious Dialogue and Peacebuilding,” in The Wiley-Blackwell Companion to Inter-Religious Dialogue, ed. Catherine Cornille (United Kingdom: The Willey Blackwell).

Pomalingga, S. (2016). Membumikan Dialog Liberatif. Yogyakarta: Deepublish.

Rohmawati, W. S. (2018). Costly Toleransi : Tantangan Baru Dialog Muslim Kristen di Indonesia. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: CRCS (Center for Religious and Cross-cultural Studies).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi (MIxed Method). Bandung: CV. Alfa Beta.

Sultana, Abeda. (2010) “Patriarchy and Women’s Subordination : A Theoretical Analysis.” The Arts Faculty Journal, 1–17.

Swidler, L. (2013). The History of Interreligious Dialogue. Malden: MA: Wiley-Backlwell.

Swidler, Leonard. Dialogue for Inter-Religious Understanding : Strategies for Transformation of Culture-Shaping Institution. New York: Palgrave Macmillan, 2014.

Wahyuningtias et al, R. (2019). Srikandi Lintas Iman:Praktik Gerakan Perempuan Daam Menyuarakan Perdamaian di Yogyakarta. Sosiologi Reflektif, 293-311.

Walby, Sylvia. (1990). Theorizing Patriarchy. Oxford and Cambridge: Basil Blackwell Ltd & Basil Blackwell Inc.

Diterbitkan

2024-12-31

Cara Mengutip

BEYOND RELIGIOUS TOLERANCE: REFLECTING THE INTERFAITH WOMEN’S DIALOGUE. (2024). Penamas, 37(1), 1-14. https://doi.org/10.31330/penamas.v37i1.743