THE CENTRAL ROLE OF THE VILLAGE KIAI AS SIGNIFICANT OTHER IN RURAL MADURA

Authors

  • Totok Agus Suryanto Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep Jawa Timur
  • Huldiya Syamsiar Universitas Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat Indonesia Indonesia
  • Muhammad Usamah Rasyidi SMAN 1 Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31330/penamas.v36i1.658

Keywords:

village kiai, significant other, rural Madura

Abstract

This research aims to comprehensively discuss the central role of the village kiai as a significant other in the social environment of rural Madurese society. The results of this study found twenty-two central roles of village kiai in carrying out social-religious activities in the social environment of the surrounding community. These include leading a four or seven-month pregnancy ceremony, a forty-day birth ceremony, a ceremony to descend the land, giving names to newborn children, giving consideration to choosing a potential life companion, solutions to plans to build a house, leading a wedding party, giving prayers for blessings, prayers when children are in the process of weaning, determining the implementation of the marriage contract process and the wedding party, giving prayers for safety during the wedding party, leading a seven-day death ceremony, and other social events in the local community. Meanwhile, the method used is descriptive qualitative, with a snowball sampling procedure to the kiai as the subject of the research. While the data analysis technique uses data reduction, data presentation to conclusion drawing.

References

Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2006). The Penguin Dictionary of Sociology (5th ed). Penguin.

Adawiyah, R. (2020). Kiai Langgar sebagai Episentrum Pendidikan Islam Masyarakat Desa Meninjo Ranuyoso Lumajang. TARBIYATUNA : Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 1. https://doi.org/10.36835/tarbiyatuna.v13i1.606

Ahyani, S. (2021). Kajian Fenomenologi terhadap Perubahan Budaya Akulturatif di Sumenep Madura. Islamika Inside: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 7(1), 44–78. https://doi.org/10.35719/islamikainside.v7i1.145

Anita, F., & Hasanah, S. M. (2021). Pendidikan Prenatal Pada Ibu Hamil di Desa Karangsoro Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2020 (Studi Living Qur’an: Internalisasi Surat Maryam dan Surat Yusuf. 2. https://doi.org/10.53515/CJI.2021.2.1.35-51

Appelrouth, S., & Edles, L. D. (2021). Classical and contemporary sociological theory: Text and readings (4th edition). SAGE.

Azharghany, R. (2020). Konsumsi Yang-Sakral: Amalan dan Air Doa sebagai Terapi Religius Di Probolinggo. AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman, 7(1), 138–178. https://doi.org/10.33650/at-turas.v7i1.932

Bahri, S. (2020). Peran Kyai Dalam Mediasi Untuk Penyelesaian Konflik Pasca Pernikahan Dini Di Madura. Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law, 2(1), 18. https://doi.org/10.19105/al-manhaj.v2i1.3419

Baisuni, B., & Gaffar, A. (2021). Kiprah Pembelajaran Kiai Langghar di Madura. FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan Dan Manajemen Islam, 13(01), 22–45. https://doi.org/10.32806/jf.v13i01.5010

Cahyanti, I., Sukatman, S., & Husniah, F. (2017). Mitos dalam Ritual Ruwatan Masyarakat Madura di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Jurnal Edukasi, 4(1), 13. https://doi.org/10.19184/jukasi.v4i1.5084

Haris, A., & Dardum, A. (2021). Kiai NU dan Politik (Keterlibatan Kiai NU Jember Dalam Kontestasi Pilpres 2019). Fenomena, 20(1), 91–114. https://doi.org/10.35719/fenomena.v20i1.51

Hary Purwanto, Edi Sujoko, & Somya Ruth Nindyo Kirono. (2021). Penggunaan Bahasa Jawa Dalam Percakapan Sehari-Hari Masyarakat Kelurahan Susukan Ungaran Timur. Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang, 4(2), 55–65. https://doi.org/10.55606/sinov.v4i2.36

Hidayat, D. H., Yulianto, B., & Savitri, A. D. (2023). Refleksi Karakter Masyarakat Madura dalam Film Pendek Mata Pena: Kajian Semiotika. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2). https://doi.org/10.19105/ghancaran.v4i2.6386

Jannah, H. (2020). Ulama Perempuan Madura: Otoritas dan Relasi Gender. IRCiSOD.

Karimah, A., Mahpur, M., & Solichatun, Y. (2022). Eksplorasi Budaya “Bapa’ Babu’ Guru Rato” dalam Menciptakan Kebersyukuran Siswa kepada Orang Tua. Jurnal Psikologi Islam Dan Budaya, 5(2), 134–148. https://doi.org/10.15575/jpib.v5i2.17818

Kosim, M. (2007). Kyai dan Blater: Elit Lokal dalam Masyarakat Madura. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, XII(2).

Kuntowijoyo. (2017). Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940. IRCISOD.

Listyana, R., & Hartono, Y. (2015). Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013). AGASTYA: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 5(01), 118. https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i01.898

Mahmudah, M., & Mansyur, M. A. (2021). Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Jawa Dan Madura. JKaKa:Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 1(1), 1. https://doi.org/10.30739/jkaka.v1i1.805

Mann, M. (Ed.). (1989). The Macmillan student encyclopedia of sociology (paperback repr). Macmillan.

Mawaddah, S. (2018). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi. JURNAL INFO KESEHATAN, 16(2), 214–225. https://doi.org/10.31965/infokes.Vol16.Iss2.185

Mawardi, Moh. M., & Konita, I. (2021). Pertunangan Dalam Perspektif Orang Madura. HUDAN LIN NAAS: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(1), 59. https://doi.org/10.28944/hudanlinnaas.v2i1.424

Mead, G. H., & Mead, G. H. (1985). Mind, self, and society: From the standpoint of a social behaviorist (C. W. Morris, Ed.; 23. [impr.]). Univ. of Chicago Press.

Mulyadi, A. (2018). Memaknai Praktik Tradisi Ritual Masyarakat Muslim Sumenep. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 1(2), 124. https://doi.org/10.14710/endogami.1.2.124-135

Nasruddin, N. (2020). Haji Dalam Budaya Masyarakat Bugis Barru: Suatu Pergeseran Makna. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 3(2), 158–173. https://doi.org/10.37329/kamaya.v3i2.438

Prasisko, Y. G. (2018). Ludruk Jember: Ritual Masyarakat Perantauan. Parafrase : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 18(01). https://doi.org/10.30996/parafrase.v18i01.1384

Rozaki, A. (2021). Menabur Kharisma Menuai Kuasa: Kiprah Kiai dan Blater sebagai Rezim Kembar di Madura. IRCiSOD.

Ruriana, P. (2018). Hubungan Kekerabatan Bahasa Jawa dan Madura. Kandai, 14(1), 15. https://doi.org/10.26499/jk.v14i1.512

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. LPFE-UI.

Suryadi, M. (2018). Keanekaragaman Tipe Tuturan Krama Pada Masyarakat Jawa Pesisir Sebagai Bentuk Kedinamikaan Dan Keterbukaan Bahasa Jawa Kekinian. HUMANIKA, 25(1). https://doi.org/10.14710/humanika.v25i1.13337

Susantin, J., & Rijal, S. (2021). Tradisi Bhen-Ghiben Pada Perkawinan Adat Madura; Studi Kasus Di Kabupaten Sumenep-Madura. KABILAH : Journal of Social Community, 5(2), 49–57. https://doi.org/10.35127/kbl.v5i2.4142

Susilo, R. K. D. (2008). 20 tokoh sosiologi: Biografi para peletak sosiologi modern. Ar-Ruzz Media.

Syafiqurrahman, S., & Hosnan, M. (2019). Kepemimpinan Kiai. Tafhim Al-’Ilmi, 10(2), 17–41. https://doi.org/10.37459/tafhim.v10i2.3422

Szacki, J. (1979). History of sociological thought. Greenwood Press.

Zulaihah, S. (2020). Orang Madura di Yogyakarta: Studi Tentang Sejarah Migrasi Penjual Sate Madura di Yogyakarta. Heritage, 1(2), 125–148. https://doi.org/10.35719/hrtg.v1i2.19

Downloads

Published

2023-06-26

How to Cite

THE CENTRAL ROLE OF THE VILLAGE KIAI AS SIGNIFICANT OTHER IN RURAL MADURA. (2023). Penamas, 36(1), 91-107. https://doi.org/10.31330/penamas.v36i1.658